Rabu, 20 Februari 2013

Istilah / Bagian Penting OS Android

APK
== Android Package, kyk IPA di iPhone (buat pngguna iPhone), SISdi
Symbian s60 (ga tau sih skrg masih sis ap ngga), atau JAR di BB(buat
pengguna BB) dan java based devices lainnya.. intinya, file2
dgnekstensi .apk bisa digunakan untuk menginstall aplikasi di
androiddevice..
BRICK(ed)
== kondisi dmana device sudah tidak bisa di-recover,sehingga bisa
dianggap seperti batu-bata (brick) yg dapat digunakanuntuk ngelempar
anjing (kalau dbutuhkan)..

adb
= command buat ngejembatani perintah di android lewat pc..klo adb shell
termasuk bagiannya..extensi command adb ada banyak bro, seperti adb
push, adb pull, adb install dll...syarat adb bisa jalan = driver adb
mesti sdh terpasang di pc...biasanya di device manager (windows) akan
terlihat andoid adb composite device, driver adb biasanya dari vendor
pembuat devicenya..klo nexus, htc magic, dream bisa pakai driver bawaan
usb...kalo motorola milestone bisa dari cd bawaannya atau pakai
motorola software update...

adb.exe
= bisa di ambil dari sdk (dah include didlm android sdk)..ada di folder
tools, untuk mengetahui fungsi command adb bisa dgn mengetik \"adb
help\"

adb shell logcat = buat mengetahui proses yg terjadi diandroid, berguna banget saat experiment flashing rom...

IMAP = Internet Message Access Protocol, salah satu protocol untuk retreive email selain POP3

POP3 = Post Office Protocol 3, salah satu protocol TCP/IP port 110 dalam menarik email

Widget = salah satu aplikasi yang GUI nya lebih bersifat interaktif

GUI = Graphical User Interface , interface aplikasi yang lebih bersifat graphic (gambar ? )

GMS = Google Market Services, tempat download nya aplikasi2 di Android (kayak apps store di iphone, appworld di BB)

Root = super user di salah OS (dalam hal ini Android)

nge-root = proses untuk merubah privilage dari user biasa jadi root

Apps2SD = Proses memindahkan/menyimpan aplikasi ke SDcard selain ke
memori internal,

AOSP = Android Open Source Project,

Boot = Proses menghidupkan handheld,

Bootloader = gabungan SPL dan IPL yg menjadi dasar dr sebuah device,

Bootloader Mode - FASTBOOT load = Tombol Camera + Power, pada mode
boot ini, kita bisa meng-install image sebuah sistem yang ada/ditaruh
di SDcard dengan menekan tombol Power lagi,

Cache2SD = Proses memindahkan/menyimpan Cache dari ROM ke SDcard,

Diagnostic Mode = Tombol Capture + Power. mode boot untuk test ( pake
tombol volume untuk pilih item ),

Normal Mode : cara normal menghidupkan handheld,

OTA : Over The Air, suatu metode pengiriminan data, biasanya istilah
dipake pd aktifitas meng-update (istilah lainna mgkn download),

Recovery Mode : Tombol Home + Power, pada mode boot ini, kita bisa
membuka shell..mem-flash image..bikin Backup maupun Restore. Teken

Safe Mode : Tombol Menu + Power, boot handheld secara normal tetapi
tanpa registrasi dengan Google, makana aplikasi2 yg berhubungan
denganna gk bakalan berfungsi ( Map, Gmail account, Market, dll)

Firmware/ROM
Kumpulan semua software, system, driver dan file boot yang dibutuhkan untuk menjalankan OS android

Flash/Flashing
Metode yang dilakukan untuk upgrade ROM Firmware..

Kernel
Pengelolaan semua system driver dan sistem I / O, sehingga mereka dapat berinteraksi satu sama lain.

Multitouch
Sebuah fitur touchscreen yang memungkinkan layar dapat menangkap lebih dari satu input sentuhan.

Brick
Kondisi dimana Device android tidak dapat digunakan lagi, akibat kesalahan ketika flashing Firmware atau karena kerusakan fisik

ext2
filesystem yang digunakan oleh Linux Kernel, itu seperti FAT, FAT32 di windows

Beta
Sebuah versi percobaan, yang berarti INI BELUM SEMPURNA



------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAGAN2x OS ANDROID
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Google
mengibaratkan Android sebagai sebuah tumpukan software. Setiap lapisan
dari tumpukan ini menghimpun beberapa program yang mendukung
fungsi-fungsi spesifik dari sistem operasi. Berikut ini susunan dari
lapisan – lapisan tersebut jika di lihat dari lapisan dasar hingga
lapisan teratas:

  1. Linux Kernel
    Tumpukan
    paling bawah pada arsitektur Android ini adalah kernel. Google
    menggunakan kernel Linux versi 2.6 untuk membangun sistem Android, yang
    mencakup memory management, security setting, power management, dan
    beberapa driver hardware.
    Kernel berperan sebaagai abstraction layer antara hardware dan keseluruhan software.
    Sebagai contoh, HTC GI dilengkapi dengan kamera. Kernel Android terdapat driver kamera yang memungkinkan pengguna mengirimkan perintah kepada hardware kamera.
  2. Android Runtime
    Lapisan setelah Kernel Linux adalah Android Runtime. Android Runtime ini berisi Core Libraries dan Dalvik Virtual Machine.

    Core Libraries mencakup serangkaian inti library Java, artinya Android menyertakan satu set library-library dasar yang menyediakan sebagian besar fungsi-fungsi yang ada pada library-library dasar bahasa pemrograman Java.

    Dalvik adalah Java Virtual Machine yang memberi kekuatan pada sistem Android. Dalvik VM ini di optimalkan untuk telepon seluler.

    Setiap
    aplikasi yang berjalan pada Android berjalan pada processnya sendiri,
    dengan instance dari Dalvik Virtual Machine. Dalvik telah dibuat
    sehingga sebuah piranti yang memakainya dapat menjalankan multi Virtual
    Machine dengan efisien. Dalvik VM dapat mengeksekusi file dengan format
    Dalvik Executable (.dex) yang telah dioptimasi untuk menggunakan
    minimal memory footprint. Virtual Machine ini register-based, dan
    menjalankan class-class yang dicompile menggunakan compiler Java yang
    kemudian ditransformasi menjadi format .dex menggunakan \"dx\" tool
    yang telah disertakan.
    Dalvik Virtual Machine (VM) menggunakan kernel Linux untuk menjalankan fungsi-fungsi seperti threading dan low-level memory management.
  3. Libraries
    Bertempat
    di level yang sama dengan Android Runtime adalah Libraries. Android
    menyertakan satu set library-library dalam bahasa C/C++ yang digunakan
    oleh berbagai komponen yang ada pada sistem Android. Kemampuan ini
    dapat diakses oleh programmer melewati Android application framework.
    Sebagai contoh Android mendukung pemutaran format audio, video, dan
    gambar.
    Berikut ini beberapa core library tersebut :
    1. System C library
      diturunkan dari implementasi standard C system library (libc) milik BSD, dioptimasi untuk piranti embedded berbasis Linux
    2. Media Libraries
      berdasarkan PacketVideo\'s OpenCORE; library-library ini mendukun playback dan recording dari berbadai format audio and video populer, meliputi MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, and PNG
    3. Surface Manager
      mengatur akses pada display dan lapisan composites 2D and 3D graphic dari berbagai aplikasi
    4. LibWebCore
      web browser engine modern yang mensupport Android browser maupun embeddable web view
    5. SGL
      the underlying 2D graphics engine
    6. 3D libraries
      implementasi berdasarkan OpenGL ES 1.0 APIs; library ini menggunakan hardware 3D acceleration dan highly optimized 3D software rasterizer
    7. FreeType
      bitmap dan vector font rendering
    8. SQLite
      relational database engine yang powerful dan ringan tersedia untuk semua aplikasi
  4. Application Framework
    Lapisan
    selanjutnya adalah application framework, yang mencakup program untuk
    mengatur fungsi-fungsi dasar smartphone. Application Framework
    merupakan serangkaian tool dasar seperti alokasi resource smartphone,
    aplikasi telepon, pergantian antar - proses atau program, dan pelacakan
    lokasi fisik telepon. Para pengembang aplikasi memiliki aplikasi penuh
    kepada tool-tool dasar tersebut, dan memanfaatkannya untuk menciptakan
    aplikasi yang lebih kompleks.

    Programmer
    mendapatkan akses penuh untuk memanfaatkan API-API (Android Protocol
    Interface) yang juga digunakan core applications. Arsitektur aplikasi
    didesain untuk menyederhanakan pemakaian kembali komponen-komponen,
    setiap aplikasi dapat menunjukkan kemampuannya dan aplikasi lain dapat
    memakai kemampuan tersebut. Mekanisme yang sama memungkinkan pengguna
    mengganti komponen-komponen yang dikehendaki.
    Di dalam semua aplikasi terdapat servis dan sistem yang meliputi :
    1. Satu set Views yang dapat digunakan untuk membangun aplikasi meliputi lists, grids, text boxes, buttons, dan embeddable web browser
    2. Content Providers yang memungkinkan aplikasi untuk mengakses data dari aplikasi lain (misalnya Contacts), atau untuk membagi data yang dimilikinya.
    3. Resource Manager, menyediakan akses ke non-code resources misalnya localized strings, graphics, dan layout files
    4. Notification Manager yang memungkinkan semua aplikasi untuk menampilkan custom alerts pada the status bar
    5. Activity Manager yang memanage life cycle of dari aplikasi dan menyediakan common navigation backstack
  5. Application
    Di lapisan teratas bercokol aplikasi itu sendiri. Di lapisan inilah anda menemukan fungsi-fungsi dasar smartphone seperti menelepon dan mengirim pesan singkat, menjalankan web browser, mengakses daftar kontak, dan lain-lain. Bagi rata-rata pengguna, lapisan inilah yang paling sering mereka akses. Mereka mengakses fungsi-fungsi dasar tersebut melalui user interface.
    1. Activities
      yaitu ketika sebuah aplikasi memunculkan screen di layar. Sebagai contoh, sebuah aplikasi GPS mempunyai screen peta dasar, screen rencana perjalanan, dan screen rute di atasnya. Ketiga penampakan screen ini disebut activities.
    2. Intents
      yaitu mekanisme perpindahan dari suatu activity ke activity lainnya. Sebagai contoh ketika merencanakan perjalanan pada aplikasi GPS, intent akan menginterpretasi input dan mengaktifkan screen rute di atas screen peta.
    3. Services
      yaitu serupa dengan service di PC dan server, program yang berjalan di belakang layar, tanpa interferensi dari pengguna.
    4. Content Provider
      yaitu mekanisme yang memungkinkan sebuah aplikasi berbagi informasi dengan aplikasi lainnya.
    1. Application framework
      mendukung pemakaian komponen-komponen yang mudah diganti dan digunakan kembali.
    2. Dalvik virtual machine
      dioptimasi untuk piranti mobile
    3. Integrated browser
      dibangun dari engine browser open source WebKit
    4. Optimized graphics
      didukung oleh custom 2D graphics library; 3D graphics dibangun berdasarkan OpenGL ES 1.0 specification (dukungan hardware acceleration optional)
    5. SQLite
      untuk penyimpanan database terstruktur
    6. Media support
      untuk mendukung berbagai audio, video, dan still image formats (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)
    7. GSM Telephony
    8. Bluetooth, EDGE, 3G, and WiFi
    9. Camera, GPS, compass, and accelerometer
    10. Rich development environment
      meliputi device emulator, tools untuk debugging, memory dan performance profiling, dan plugin untuk Eclipse IDE
sumber : http://android-lutim.com/index.php/oprek-android/27-istilah-bagian-penting-os-android

Tidak ada komentar:

Posting Komentar